Webinar, "Bringing Progressive Faith Voices toward Diverse Genders and Sexualities" & Booklet Discussion, “Christian-Islam Progressive Interpretation of Gender Diversity & Sexuality,” 18 May 2018, 8:00-10:00 am UTC To mark IDAHOBIT 2020, GAYa NUSANTARA (GN, https://gayanusantara.or.id), with the Coalition for Sexual and Bodily Rights in Muslim Societies (CSBR, https://csbronline.org) and the Global Interfaith Network (GIN, https://www.gin-ssogie.org), hosted a historical webinar entitled “Bringing Progressive Faith Voices toward Diverse Gender and Sexualities” and which notably included a discussion on the newly released booklet “Christian-Islam Progressive Interpretation of Gender Diversity and Sexuality.”
Pernyataan Sikap Penggerebekan “Pesta Sex”
Pernyataan Sikap Terkait Penggerebekan ‘Pesta Seks’ Gay di Hotel Oval, Surabaya, 30 April 2017 Dalam menyikapi kasus ini, kami dari Yayasan GAYa NUSANTARA Surabaya telah melakukan konsultasi dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait, baik lokal maupun nasional, seperti : LBH Surabaya, KontraS, CMars, Arus Pelangi, Suara Kita dan YLBHI. Upaya ini dilakukan untuk pendampingan hukum … Lanjutkan membaca Pernyataan Sikap Penggerebekan “Pesta Sex”
Suku Bugis adalah kelompok etnis terbesar di Sulawesi Selatan, berjumlah sekitar tiga juta orang. Kebanyakan orang Bugis adalah Muslim, tetapi ada banyak ritual pra-Islam yang terus dihormati dalam budaya Bugis, dan ini meliputi pandangan berbeda mengenai gender dan seksualitas.
Bahasa mereka menawarkan lima istilah yang merujuk pada berbagai paduan jenis kelamin, gender, dan seksualitas: makkunrai (“perempuan betina[²]”), oroani (“laki-laki jantan”), calalai (“laki-laki betina”), calabai (“perempuan jantan”) dan bissu (“imam transgender”). Definisi singkat ini tidak benar-benar tepat, tapi cukup menjelaskan.