Laman ini adalah laman hidup yang akan selalu berkembang. Kami mohon maaf jika istilah yang ada masih belum lengkap. Kami mengundang kalian semua untuk memberi saran, bahkan berkontribusi menambahkan istilah-istilah yang belum tercantum.

Saran dan kontribusi bisa kalian kirimkan lewat email ke hey@gayanusantara.or.id


Androgin: Kata sifat. Lihat androgini.
Androgini memiliki makna biologis dan psikologis dan telah didefinisikan sebagai kategori
ketiga gender untuk seseorang yang tidak jelas laki-laki atau perempuan. Androgini biologis
dikaitkan dengan interseks, yang merupakan istilah luas yang mencakup banyak diagnosis
medis, tetapi umumnya mengacu pada individu yang tubuhnya tidak secara jelas termasuk
dalam kategori biologis pria dan wanita, termasuk individu yang lahir dengan alat kelamin
laki-laki dan perempuan. Androgini psikologis adalah ketidakmampuan untuk
mengidentifikasi seseorang sebagai maskulin atau feminin, baik karena seseorang berada di
pusat kontinum antara maskulinitas dan feminitas, tidak adanya maskulinitas atau
feminitas, atau kehadiran keduanya.

Bi(seks[ual]): Kata sifat yang merujuk pada orientasi seksual terhadap dua jenis kelamin (gender). Orang yang berorientasi seksual demikian.

Calabai: Transgender laki2 ke perempuan dalam budaya Bugis.

Calalai: Transgender perempuan ke laki2 dalam budaya Bugis.

Cis(gender): Istilah yang digunakan untuk orang yang gendernya sesuai dengan yang diberikan waktu lahir; non-transgender.

Ekspresi gender: Cara seseorang menunjukkan gendernya dengan gerak-gerik, cara berpakaian, cara berbicara dan hal2 lain.

Gay: Laki2 yang berhubungan seks dan/atau romantik dengan sesama laki2, dan menyusun identitasnya berdasarkan hal itu.

Gender adalah konsep yang merujuk pada perbedaan2 antara laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial, dapat ber-ubah2 dengan berlalunya waktu, dan amat bervariasi di dalam dan antara budaya. Diperlawankan dengan ciri2 yang ditentukan secara biologis, gender merujuk pada perilaku yang dipelajari dan tuntutan menaati citra seseorang tentang maskulinitas dan femininitas. Sebagai variabel sosio-ekonomi dan politik untuk menganalisis peran, tanggung jawab, kendala dan kesempatan, gender mempertimbangkan baik laki-laki maupun perempuan. (“A Glossary of Terms in Gender and Sexuality, http://www.seaconsortium.net/autopagev3/fileupload/WedJuly2007-13-25-6.pdf)

GWL: gay, waria dan lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki lainnya.

Hetero(seks[ual]): Kata sifat (adjektiva) yang merujuk pada orientasi seksual terhadap jenis kelamin (gender) yang lain. Orang yang berorientasi seksual demikian.

Homo(seks[ual]): Kata sifat (adjektiva) yang merujuk pada orientasi seksual terhadap sesama jenis kelamin (gender). Orang yang berorientasi seksual demikian. Dalam bahasa Indonesia umumnya merujuk pada laki2.

Identitas gender: Identitas berdasarkan gender, umumnya merujuk kepada orang yang tidak baku perempuan atau laki2. Identitas gender mencerminkan perasaan terdalam dari gender yang dimiliki oleh seseorang. Identitas gender seseorang biasanya konsisten dengan jenis kelamin. Untuk transgender, ada inkonsistensi antara gender dan jenis kelamin mereka. Dalam beberapa kasus, penampilan dan tingkah laku mereka dan karakteristik lainnya yang muncul mungkin bertentangan dengan ekspektasi di masyarakat.

Identitas seksual: Identitas sosial berdasarkan orientasi seksual: lesbi(an), gay, queer, “normal” dll.

Interseks adalah istilah umum yang digunakan untuk berbagai kondisi di mana seseorang lahir dengan anatomi seksual dan reproduksi yang tampaknya tidak sesuai dengan definisi tipikal perempuan atau laki-laki. Umpamanya, seseorang mungkin lahir tampak perempuan dari luar, namun memiliki anatomi tipikal laki-laki di dalam. Atau orang dapat lahir dengan alat kelamin yang tampak di antara tipe laki-laki dan perempuan yang umum—misalnya, seorang anak perempuan mungkin lahir dengan klitoris yang mencolok besar, atau tidak memiliki lubang vagina, atau seorang anak laki-laki mungkin lahir dengan penis yang mencolok kecil, atau dengan skrotum yang terbelah sehingga berbentuk lebih mirip labia. Atau seseorang mungkin lahir dengan genetika mosaik, sehingga sebagian selnya memiliki kromosom XX dan yang lain XY. (www.isna.org/faq/what_is_intersex)

Ketidaktaatan gender: Lihat nonkonformitas gender.

L: singkatan untuk lesbi(an).

LBT: lesbi(an), biseks(ual) dan transgender. Banyak digunakan dalam gerakan lesbi(an) di Indonesia.

Lesbi(an): Perempuan yang berhubungan seks dan/atau romantik dengan sesama perempuan, dan menyusun identitasnya berdasarkan hal itu.

LGBTI: lesbi(an), gay, biseks(ual), transgender dan interseks. Umumnya digunakan dalam membicarakan hak asasi manusia seseorang yang beridentitas demikian.

LGBTIQ: LGBTI + queer. Umumnya digunakan dalam membicarakan komunitas, kegiatan kesenian dan sosial. Sebagian orang menggunakan LGBTTIQ untuk membedakan transgender dari transeksual.

LSL: lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki. Mencakupi gay maupun mereka yang melakukan hubungan seks dengan sesama lelaki tanpa beridentitas gay (narapidana, santri, pekerja seks lelaki dsb.)

MSM: men who have sex with men. Lihat LSL.

Nonkonformitas gender: Perilaku seseorang yang tidak menaati ciri2 gender yang digariskan oleh masyarakatnya.

Orientasi seksual: Jenis kelamin (gender) orang kepada siapa kita tertarik; secara fisik, romantik dan/atau secara emosional. Dalam psikologi dan psikiatri Barat dikenal orientasi seksual homoseks(ual): laki-laki (gay) dan perempuan (lesbian) tertarik ke seseorang dengan jenis kelamin yang sama seperti dirinya, heteroseks(ual): dikenal sebagai “straight”, tertarik dengan seseorang dengan jenis kelamin yang berbeda dari diri mereka sendiri, dan biseks(ual): dapat tertarik dengan orang dengan kelamin yang sama atau berbeda. Sering dipertukarkan dengan istilah preferensi seksual. Istilah ini sudah merupakan yang baku dalam peristilahan internasional dan banyak gerakan di berbagai negara. Orientasi seksual tidak terkait dengan identitas gender.

Pelanggaran gender: Lihat nonkonformitas gender.

Perbuatan seksual: Perbuatan yang melibatkan alat kelamin, baik sendiri maupun dengan orang lain, yang umumnya berakhir dengan orgasme.

Perilaku seksual: Perbuatan seksual yang telah menjadi kebiasaan.

Preferensi seksual: Jenis kelamin (gender) orang yang lebih kita sukai, baik sama, beda atau ke-dua2nya. Sering dipertukarkan dengan orientasi seksual.

PSP: perempuan yang berhubungan seks dengan perempuan. Mencakupi lesbi(an) maupun mereka yang melakukan hubungan seks dengan sesama perempuan tanpa beridentitas lesbi(an) (narapidana, santri, pekerja seks perempuan, buruh migran dsb.)

Queer: Istilah yang mencakupi LGBTI serta queer sendiri (dalam artian yang berikut ini). Sifat, perilaku atau identitas seksual yang beda dari aturan yang direstui oleh masyarakat (seks dalam pernikahan, untuk meneruskan keturunan, beda umur kedua pasangan tidak banyak dst.)

Saramone: Transgender perempuan ke laki2 dalam budaya Bima.

Sarasiwe: Transgender laki2 ke perempuan dalam budaya Bima.

Seks mengacu pada sifat-sifat biologis yang mendefinisikan manusia sebagai perempuan atau laki-laki. Sementara himpunan sifat biologis ini tidak saling asing, sebab ada individu yang memiliki kedua-duanya, manusia cenderung dibedakan sebagai laki-laki dan perempuan olehnya. Dalam penggunaan awam, istilah seks kerapkali digunakan dalam arti “kegiatan seksual.” (WHO, definisi kerja 2002)

Seksualitas: Aspek inti manusia sepanjang hidupnya dan meliputi seks, identitas dan peran gender, orientasi seksual, erotisisme, kenikmatan, kemesraan dan reproduksi. Seksualitas dialami dan diungkapkan dalam pikiran, khayalan, gairah, kepercayaan, sikap, nilai, perilaku, perbuatan, peran dan hubungan. Sementara seksualitas dapat meliputi semua dimensi ini, tidak semuanya selalu dialami atau diungkapkan. Seksualitas dipengaruhi oleh interaksi faktor biologis, psikologis, sosial, ekonomi, politik, budaya, etika, hukum, sejarah, religi dan spiritual. (WHO, definisi kerja 2002)

SO/GI: sexual orientation and gender identity (orientasi seksual dan identitas gender). Istilah baku yang digunakan oleh banyak pihak untuk merujuk pada dua dimensi orang yang berpotensi menimbulkan diskriminasi dan pelanggaran HAM lainnya.

SO/GIB: SO/GI + bodily issues (SO/GI + isyu2 ketubuhan). Istilah yang diusulkan untuk melengkapi SO/GI, karena acapkali tubuh menjadi arena diskriminasi (misalnya, pada interseks) maupun pelanggaran HAM lainnya (misalnya, sunat perempuan).

Tindak(an) seksual: Lihat perbuatan seksual.

Tomboi: Transgender perempuan ke laki2 atau perempuan yang ekspresi gendernya cenderung maskulin.

Trans*: Istilah yang mencakupi transgender dan transeksual.

Transeksual adalah orang yang mengalami ketidakcocokan seks biologis bawaannya dengan seks biologis yang dirasakannya nyaman. Transeksual kadang menjalani prosedur medis untuk mengubah seks fisiknya supaya sesuai dengan identitas seks yang dikehendakinya melalui perawatan hormon dan/atau operasi.

Transeksualitas: Kata benda (nomina) untuk transeksual.

Transgender adalah istilah yang digunakan untuk orang yang berperilaku seperti gender lainnya, dalam berpakaian, gerak-gerik, dll. Transgender menjalani kehidupan yang benar-benar beda, dan sampai batas tertentu dikenal, diakui dan kadang diterima oleh masyarakat.

Transgenderisme: Kata benda (nomina) untuk transgender.

Transgresi gender: Lihat nonkonformitas gender.

Transvestit adalah istilah untuk orang yang mendapatkan kenikmatan ataupun kepuasan seksual, emosional atau spiritual dari memakai pakaian gender lainnya. Sebagian transvestit mengenakan pakaian gender lainnya untuk pertunjukan atau hiburan.

Wadam (wanita Adam): Istilah untuk transgender yang banyak dipakai antara akhir tahun 1960-an hingga tahun 1980.

Waria (wanita-pria): Transgender laki2 ke perempuan.

WSW: women who have sex women (perempuan yang berhubungan seks dengan perempuan)