Proses menerima seksualitas seseorang, bagi beberapa orang, telah digambarkan sebagai proses naik-turun emosional. Proses ini ditandai dengan periode-periode puncak yang penuh percaya diri dan keinginan untuk mengungkapkan diri, diikuti oleh periode-periode lembah yang penuh kebingungan dan ketakutan. Kamu tidak sendirian dalam proses ini.
Pendeta Banci Bangsa Toraja
Di Celebes Selatan pada masa ini “bisu” itu hampir hilang sama sekali. Hanya pada beberapa tempat saja misalnya di Segeni dan Pangkajene masih ada seorang dua orang saja. Juga di negeri-negeri yang diduduki bangsa Toraja dan yang mudah didatangi pendeta Nasrani dan peradaban dari luar, bilangan pendeta banci itu menjadi susut sekali. Tetapi di tempat-tempat yang masih sunyi kerap kali masih terdapat pula tempat yang mempunyai pendeta banci, yang disebut di sana “burake tambolang.”
Nonbiner, Hak atau Ancaman? Tanggapan Generasi Z Mengenai Gender “Baru”
Bagi beberapa orang, nonbiner dilihat sebagai hal yang asing. Paham nonbiner yang “tidak selaras” dengan budaya Indonesia menjadi pembelaan utama bagi orang-orang yang ingin menyingkirkan adanya komunitas nonbiner dalam masyarakat Indonesia. Namun, bagaimana kalau nonbiner bukan sepenuhnya merupakan pengaruh kebudayaan lain?
Pernyataan Sikap Kami Atas Pembubaran Paksa Pekan Olahraga & Seni (Porseni) Waria-Bissu Se-Sulawesi Selatan di Kabupaten Soppeng
Merujuk surat pernyataan sikap dari Federasi Arus Pelangi (http://www.plush.or.id/2017/01/pernyataan-sikap-federasi-arus-pelangi.html), YLBHI bersama 15 LBH se-Indonesia (http://aruspelangi.org/siaran-pers/pernyataan-bersama-ylbhi-15-kantor-lbh-se-indonesia-pembubaran-paksa-porseni-waria-bissu-di-soppeng) dan LBH Masyarakat (http://lbhmasyarakat.org/rilis-pers-pembubaran-porseni) terkait pembubaran paksa Porseni Waria-Bissu se-Sulawesi Selatan, yang merupakan kegiatan tahunan yang ke-23 Forum Kerukunan Waria-Bissu Sulawesi Selatan pada tanggal 19 Januari 2017, di Soppeng, Sulawesi Selatan oleh Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Yayasan GAYa NUSANTARA mengecam tindakan … Continue reading Pernyataan Sikap Kami Atas Pembubaran Paksa Pekan Olahraga & Seni (Porseni) Waria-Bissu Se-Sulawesi Selatan di Kabupaten Soppeng
Donasi
GAYa NUSANTARA sudah berdiri selama lebih dari 30 tahun, dan kami masih ingin terus memperjuangkan apa yang menjadi hak teman-teman LGBTIQ di Indonesia. Sudah banyak sekali dukungan yang telah diberikan kepada kami selama ini, baik itu berupa ide gerakan, tulisan, tenaga, dan uang dari Indonesia dan luar negeri. Untuk terus dapat bergerak maju, GAYa NUSANTARA … Continue reading Donasi
Media Rilis: GAYa NUSANTARA dan Rumah Cemara
Surabaya, 23 Desember 2021 RKUHP Memiliki Dampak Buruk bagi Program Penanggulangan HIV AIDS di Indonesia! Sejalan dengan target global untuk mengakhiri epidemi AIDS pada tahun 2030, maka Indonesia telah menetapkan untuk mencapai 90-90 -90 dan three zero/3.0 HIV AIDS dan PIMS pada tahun 2020-2024. Terdapat enam strategi pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS yaitu: … Continue reading Media Rilis: GAYa NUSANTARA dan Rumah Cemara
Kamu Jadilah Kamu
Sebuah buku yang mengajarkan keragaman identitas gender, orientasi romantis, dan keberagaman keluarga secara mudah untuk anak-anak. Buku ini ditulis dan sumbangkan oleh penulis, Jonathan Branfman, ke GAYa NUSANTARA. Silahkan kunjungi website Jonathan Branfman di www.jonathanbranfman.com untuk informasi lebih lengkap mengenai buku ini. Kamu Jadilah Kamu bisa diakses secara gratis di sini.
Webinar, “Bringing Progressive Faith Voices toward Diverse Genders and Sexualities”
Webinar, "Bringing Progressive Faith Voices toward Diverse Genders and Sexualities" & Booklet Discussion, “Christian-Islam Progressive Interpretation of Gender Diversity & Sexuality,” 18 May 2018, 8:00-10:00 am UTC To mark IDAHOBIT 2020, GAYa NUSANTARA (GN, https://gayanusantara.or.id), with the Coalition for Sexual and Bodily Rights in Muslim Societies (CSBR, https://csbronline.org) and the Global Interfaith Network (GIN, https://www.gin-ssogie.org), hosted a historical webinar entitled “Bringing Progressive Faith Voices toward Diverse Gender and Sexualities” and which notably included a discussion on the newly released booklet “Christian-Islam Progressive Interpretation of Gender Diversity and Sexuality.”
Pernyataan Sikap Penggerebekan “Pesta Sex”
Pernyataan Sikap Terkait Penggerebekan ‘Pesta Seks’ Gay di Hotel Oval, Surabaya, 30 April 2017 Dalam menyikapi kasus ini, kami dari Yayasan GAYa NUSANTARA Surabaya telah melakukan konsultasi dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait, baik lokal maupun nasional, seperti : LBH Surabaya, KontraS, CMars, Arus Pelangi, Suara Kita dan YLBHI. Upaya ini dilakukan untuk pendampingan hukum … Continue reading Pernyataan Sikap Penggerebekan “Pesta Sex”
Imam Transgender
Suku Bugis adalah kelompok etnis terbesar di Sulawesi Selatan, berjumlah sekitar tiga juta orang. Kebanyakan orang Bugis adalah Muslim, tetapi ada banyak ritual pra-Islam yang terus dihormati dalam budaya Bugis, dan ini meliputi pandangan berbeda mengenai gender dan seksualitas.
Bahasa mereka menawarkan lima istilah yang merujuk pada berbagai paduan jenis kelamin, gender, dan seksualitas: makkunrai (“perempuan betina[²]”), oroani (“laki-laki jantan”), calalai (“laki-laki betina”), calabai (“perempuan jantan”) dan bissu (“imam transgender”). Definisi singkat ini tidak benar-benar tepat, tapi cukup menjelaskan.
“Toleransi” Indonesia di bawah tekanan seiring meningkatnya wacana anti-LGBT
Tulisan asli dimuat sebagai http://asaa.asn.au/indonesian-tolerance-under-strain-as-anti-lgbt-furore-grows. Terjemahan ke dalam bahasa Indonesia dikerjakan oleh Purba Widnyana, dengan suntingan akhir oleh Dédé Oetomo. GAYa NUSANTARA mengucapkan terima kasih kepada Sharyn dan Purba, dan Auckland University of Technology (yang menyediakan dana penerjemahan). Indonesia sedang mengalami gelombang sentimen anti-LGBT yang belum pernah terjadi sebelumnya. Jika ada satu peristiwa yang memicu … Continue reading “Toleransi” Indonesia di bawah tekanan seiring meningkatnya wacana anti-LGBT