Tanggal 1 Maret sebagai Hari Solidaritas LGBTIQ Nasional telah dideklarasikan oleh kawan-kawan Indonesian Gay Society (IGS) Yogyakarta pada tanggal 17 Maret 2000 di Lembaga Indonesia-Perancis, Yogyakarta. Deklarasi ini digelar dalam sebuah acara sederhana namun meriah yang dihadiri oleh sekitar 100 orang gay, lesbian dan kawan-kawan simpatisan dari berbagai kalangan. Tanggal 1 Maret diambil karena pada tanggal tersebut di 1982 berdirilah organisasi gay pertama di Indonesia, Lambda Indonesia.
Baca juga Koleksi Majalah G: gaya hidup ceria
Sesungguhnya sebelum Lambda Indonesia, telah berdiri berbagai organisasi wadam/waria. Yang pertama, Himpunan Wadam Djakarta (HIWAD), berdiri pada tahun 1973, namun sepengetahuan kami tidak ada yang tahu tanggal berapa organisasi ini didirikan.
Nama hari peringatan sengaja mengandung kata “solidaritas” karena IGS memandang perjuangan emansipasi waria, gay dan lesbian membuka kesempatan seluas-luasnya kepada kawan-kawan yang simpatik untuk ikut bergabung. Pemilihan Lembaga Indonesia-Perancis mengikuti preseden perayaan Gay Pride 1999 di Pusat Kebudayaan Perancis Surabaya. Kiranya pihak Perancis melihat perjuangan pembebasan kaum LGBTIQ sebagai kelanjutan Revolusi Perancis yang bermotto “Kebebasan, Persamaan dan Persaudaraan” itu.
Pada perayaan pertama hari Solidaritas Gay & Lesbian Nasional tersebut juga dibacakan pernyataan IGS, dan puncak acaranya adalah penyerahan IGS Award kepada Partai Rakyat Demokratik (PRD), sebagai penghargaan atas komitmen tegas PRD terhadap demokratisasi di segala bidang, termasuk hak-hak sosial budaya kaum kita.
Marilah kita semua yang peduli dan menghormati kesetaraan total semua manusia, termasuk yang berbeda orientasi seksual, identitas dan ekspresi gender dan sifat-sifat seks-nya, memperingati Hari Solidaritas ini dengan melakukan sesuatu, bagaimanapun kecilnya dan apa pun caranya, untuk terus menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua orang, termasuk LGBTIQ.
One thought on “Hari Solidaritas LGBTIQ Nasional”
Comments are closed.