Download PDF The Gay Archipelago dalam Bahasa Indonesia.
Versi bahasa Inggris dapat disimak di situs Princeton University Press.
The Gay Archipelago merupakan buku pertama yang mengeksplorasi kehidupan lelaki gay di Indonesia, sebuah bangsa dengan penduduk terbanyak keempat di dunia, dan berpenduduk Muslim lebih banyak dibandingkan di mana saja di negara lain. Didasarkan pada serangkaian metode lapangan, buku ini meneliti tentang bagaimana identitas gay dan lesbi Indonesia dipengaruhi oleh nasionalisme dan globalisasi.
Tom Boellstorff menyelidiki sejarah homoseksualitas di Indonesia, dan kemudian menyelidiki tentang bagaimana identitas kaum gay dan lesbian dijalankan dalam kehidupan sehari-hari, dari pertanyaan tentang cinta, nafsu, dan pacaran sampai tempat-tempat di mana kaum gay dan lesbi Indonesia bertemu. Dia juga meneliti tentang peran media massa, negara, dan perkawinan dalam identitas gay dan lesbian.
Tom Boellstorff adalah Associate Professor Antropologi di University of California. Buku lainnya adalah A Coincidence of Desires: Anthropology, Queer Studies, Indonesia (Duke University Press, 2007) dan Coming of Age in Second Life: An Anthropologist Explores the Virtually Human (Princeton University Press, 2008). Dia juga menjadi ko-editor dari Speaking in Queer Tounges: Globalization and Gay Language (University of Illinois Press, 2003).
The Gay Archipelago merupakan sebuah buku pelopor, baik untuk studi tentang Indonesia maupun untuk studi perbandingan tentang seksualitas. Tom Boellstorff berhasil mengintegrasikan cerita-cerita yang mendasar tentang pengalaman pribadi dalam gagasan teoritis yang lebih luas tentang identitas dan bangsa, dan melakukannya untuk membangun studi kasus yang paling canggih, namun ditulis tentang cara di mana dalam subyektivitas seksual merefleksikan dan membantu membentuk identitas nasional.”
—Dennis Altman, penulis Global Sex and Gore Vidal’s America
The Gay Archipelago merupakan sebuah tulisan yang menonjol. Boellstorff memakai inteligensi etnografis akut terhadap kehidupan orang Indonesia yang memiliki nafsu terhadap sesama gender, mengajukan pertanyaan-pertanyaan mendalam tentang cara-cara di mana antropologi tetap berdasarkan dalam ‘perbedaan’.”
—Jean Comaroff, University of Chicago
The Gay Archipelago merupakan tulisan penting yang membuka suatu tahapan baru dalam studi homoseks komparatif yang kritis dan Antropologi Asia Tenggara.”
—Martin F. Manalansan IV. University of Illinois, Urbana-Champaign, penulis dari Global Divas: Filipino Gay Men in the Diaspora.
“Buku yang menarik ini merepresentasikan sebuah kontribusi orisinil dan pelopor terhadap literatur persimpangan-budaya kontemporer tentang seksualitas dan gender.”
—Margaret Jolly, Australian National University, ko-editor dari Sites of Desire, Economies of Pleasure: Sexualities in Asia and the Pacific [Tempat-tempat Hasrat, Ekonomi Kenikmatan: Seksualitas di Asia dan Pasifik].